Kilas Balik 2017

Dua nol kosong tujuh, sangat menggembirakan, bisa ditandai sebagai salah satu tahun terbaik yang sudah pernah dijalani. Hampir semua resolusi 2017 terlaksana. Resolusi memang ‘wishlist’ yang punya keajaiban tersendiri buat saya. Saya ingin membungkus semua hal disini. Di tahun ini, saya banyak melakukan rutinitas “pertama-kalinya”.

1.       I'm playing music
Saya lulus dari gelar tunainstrumen, menjadi pemain ukulele yang lumayan. Saya membeli ukulele tepat di awal Januari 2017. Walau awalnya seluruh badan saya bergerak hanya untuk menggenjreng. Namun, akhirnya piawai juga memainkan lagu pertama berjudul What's Up dari 4 Non Blondes chordsnya sangat banyak yakni, 4.



2.       I'm making money
Resmi menjadi budak birokrat. Yay! Punya uang sendiri dan tidak bergelantungan lagi pada dompet ortu. Meski pekerjaan yang sekarang ini bukan hal yang saya inginkan, untuk saat ini memang harus memanfaatkan keadaan mengumpulkan rupiah. Tapi kelak, bila ada peluang lain saya tidak akan ragu mengambilnya.

3.       I made friends (hundreds of new ppl)
Daridulu meskipun terlihat sangat extrovert, sejatinya saya hanya bocah introvert yang sangat kelelahan sehabis berinteraksi dengan orang. Saya ingat akhir 2016 tahun baruan di KPP Pratama Kebayoran Lama Dua (masih ada WP karena Tax Amnesty gila gasih), disana dapat 7 teman yang sampai sekarang masih dekat. Padahal, saat itu target teman baru 2017 adalah 5 orang. Hahaha. Diklatsar menambah teman sekitar 150 orang, kopdar 3 orang, kenalan lama yang ternyata cocok ada, dan puluhan orang baru dari berbagai profesi dan sumber.

Misalnya saja, kakak penjual buku Sastra, penerbit Marjin Kiri,  aktivis, pegawai Bank Mandiri Pusat, pegawai Astra Internasional yang bolak-balik luar negeri, mas Schlumberger (bacanya Slamberzye katanya) yang gajinya ngelebihin Jokowi, dan banyak orang keren lainnya yang kalau saya tulis semua bakal bikin thread baru. Sangat bangga dan senang bisa mengenal mereka semua terlebih mendengar kisah yang tidak saya temui dimanapun.

4.       I stepped out from my Jabodetabek territory
Bandung 3 times and Semarang on 2017! Woo! (Actually, I planned to go to at least 3 new cities but ended up like this).

5.       I did some adventures
Have you heard about Tebing Koja Kandang Godzilla? Tempat bekas tambang pasir yang sangat bagus dan terpencilnya bukan main (harus menyeberangi Sungai Cisadane pakai getek bambu) padahal masih di Tangerang Selatan. Lokasinya di daerah Koja, dekat stasiun Maja. Benar-benar tidak seperti berada di Jabodetabek, bahkan atmosfirnya lebih desa daripada kampung saya di Pakis, keramahan orang-orangnya juga menakjubkan.

JJS di Kota Bogor juga sangat direkomendasikan, Bogor ramah sekali untuk pejalan kaki. Saya tidak ragu pergi kesana lagi sore hari via Commuter Line (KRL). Disamping mendungnya nyaman, segar, tempatnya baguuuuus!

Waktu itu berkat urusan pekerjaan (terberkati sekali) saya diberi kesempatan ke Perum Peruri di Karawang, sampai capek penggeledahannya banyak banget berlapis-lapis. Tapiiiiiii, gilak bener memang bagus bukan main dalemnya. Peruri ternyata tidak cuma mencetak uang Indonesia tapi juga uang negara asing (kemarin seingat saya Nigeria). Surat berharga, pita cukai, materai, cek, ijazah beberapa perguruan tinggi juga dibuat disana. Bisa melihat gudang cat, mesin pencetak, pengepakan, semuanya keren parah sampai saya mau nih nangis nulisnya.

6.       I discovered new hobbies
I was a girl who hate gigs so much. Paling tidak bisa berdesakan, mendadak sesak napas gitu mesti. Tahun ini saya temukan solusinya! Menonton orkestra dan philharmonic. Sepanjang pertunjukannya duduk, saya masih bisa bertahan. Ya, tahun ini kali pertama bagi saya menonton orkestra dan balet musikal. Saya juga suka pembacaan puisi dan penampilan indie di kafe sepanjang tidak ramai. Itu.

7.       I read
I always read hahaha. But this year I read several English books. Merupakan awalan yang sangat berarti. Saya juga temukan penulis baru dari penerbit minor yang menyabet hati saya, misalnya Yusi Avianto Pareanom dan penulis blog favorit saya Sabda Armandio Alif.

8.       I met great people
Pertama saya pernah satu meja dan berdiskusi dengan eselon 1 dengan hanya 6 orang di dalam ruangan. Kedua, saya diajari menulis oleh Goenawan Mohamad. Ketiga, saya bertemu pentolan Peruri.

9.        I discovered new cool places
Toko Buku Post di Pasar Santa, Komunitas Salihara, Taman Ismail Marzuki, Kineforum, Kedutaan Besar Perancis, Menara Lippo, Bursa Efek, SCBD, Teater Jakarta, Ancol di malam hari, beberapa art gallery di Jakarta, dan took kopi keren yang saya lupa namanya saking banyaknya walau  tidak pernah beli kopi.

10   I'm appreciating arts
Saya mulai membeli beberapa kaset musik orisinil, datang ke bioskop setiap ingin menonton film yang saya senangi, sebisa mungkin mencari buku berbayar apabila ingin membaca suatu buku dan dengan suka hati membayar untuk menonton pertunjukan.

11   I flew
Not the first time, but this time I take 100% responsibility for tickets, luggage, etc. I was confused and tried to be super chill. Guess what? that’s work. Got 4th flight this year. Yeay.

12   I'm starting to invest money
And yayayyyy! Never put all eggs in one basket! Yippie!


Sampai disini yaaa siaaap menyambut 2018 :)

Comments